Lindungi Hayati Indonesia, Plasma Nutfah Potensi Lestarikan Kekayaan Lokal Indonesia

24-01-2022 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Endang Setyawati Thohari saat mengikuti rapat di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (24/1/2022). Foto: Arief/nvl

 

Guna melindungi sumber daya alam dari kerusakan masif, Rancangan Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (RUU KSDAE) diharapkan bisa turut mempertimbangkan pelestarian plasma nutfah sebagai cara melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia.

 

Demikian hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPR RI Endang Setyawati Thohari saat ditemui oleh Parlementaria di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (24/1/2022). Baginya, plasma nutfah ini bisa menekan kerusakan ekosistem dengan mencegah kepunahan alam hayati.

 

“Adanya RUU KSDAE ini, keanekaragaman hayati Indonesia tentunya kita harus melindungi plasma nutfah yang ada di daerah masing-masing yaitu potensi lokal yang belum dikembangkan atau yang sudah dikembangkan karena itu sangat berguna,” jelas Endang.

 

Pernah berkecimpung di bidang pertanian Indonesia, Anggota Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPR RI itu mengungkapkan setiap daerah-daerah di Indonesia memiliki kekayaan alam yang unik yang tidak bisa tergantikan. Tanpa plasma nutfah, Indonesia akan sulit untuk mempertahankan kekayaan alamnya terutama kekayaan alam lokal yang dimiliki masing-masing daerah.

 

Tidak hanya melindungi plasma nutfah, Endang juga ingin pemerintah memprioritaskan pengembangan plasma nutfah. Hal ini menjadi krusial karena akan meningkatkan kesejahteraan para petani beserta para pekebun di Indonesia. Ia melihat pemberdayaan plasma nutfah di Indonesia akan meningkatkan devisa negara.

 

“Tidak hanya melindungi alam, plasma nutfah turut berpengaruh pada produksi-produksi di Indonesia mendatang. Komoditas pun yg akan dikembangkan akan jadi sebagai produk andalan yang harus sesuai dengan potensi wilayah setempat,” tandas wakil rakyat dari dapil Jawa Barat III itu. (ts/sf)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...